https://vallone98.com/

Akhir-akhir ini, dunia perkopian makin ramai. Di satu sisi, kopi susu kekinian dengan botol lucu dan topping macam-macam makin menjamur di mana-mana. Di sisi lain, kopi tradisional masih setia jadi teman ngobrol bapak-bapak di warung kopi. Nah, pertanyaannya: mana yang lebih worth it? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Sensasi Rasa: Modern vs Nostalgia

Kopi susu kekinian biasanya punya rasa yang manis dan creamy. Beberapa bahkan dikasih tambahan boba, sirup hazelnut, sampai topping regal. Pokoknya kayak dessert rasa kopi, deh. Buat yang nggak terlalu suka rasa pahit kopi, ini jelas jadi pilihan favorit.

Sementara itu, kopi tradisional punya cita rasa yang lebih “pure”. Diseduh dengan cara yang sederhana, kadang pakai saringan kain atau direbus langsung pakai panci. Rasanya lebih bold, pahit, dan beraroma khas yang susah ditiru. Bagi pencinta kopi sejati, ini adalah rasa yang otentik dan nggak neko-neko.

Jadi, kalau kamu tipe yang suka eksperimen dan manis-manis, kopi kekinian bisa jadi jagoan. Tapi kalau kamu lebih suka rasa kopi yang “jantan”, kopi tradisional bakal lebih memuaskan lidahmu.

lihat juga: TRISULA 88

Harga: Beda Dunia

Kalau soal harga, jelas kopi tradisional lebih bersahabat. Segelas kopi hitam di warung bisa kamu nikmati dengan harga lima ribuan. Bahkan kadang udah dapet bonus gorengan juga. Sementara itu, kopi kekinian bisa menguras dompet sampai 30-50 ribu per gelas, apalagi yang lagi viral.

Tentu aja, harga ini nggak cuma bayar kopinya, tapi juga ambience, kemasan, dan pengalaman minumnya. Tapi tetep aja, kalau kamu tipe yang hemat atau mahasiswa akhir bulan, kopi tradisional bisa jadi penyelamat.

Gaya Hidup: Nongkrong vs Nostalgia

Kopi kekinian identik dengan gaya hidup modern. Nongkrong di kafe estetik, foto kopi buat Instagram, kerja sambil bawa laptop. Suasana kafe juga biasanya mendukung buat produktif, atau sekadar ngobrol cantik sama teman.

Sementara itu, kopi tradisional lebih akrab dengan suasana santai dan nostalgia. Duduk di kursi plastik, ngobrol ngalor-ngidul sambil lihat jalanan. Nggak ada Wi-Fi, tapi obrolannya lebih hidup. Kadang malah kenal sama bapak-bapak yang punya cerita seru tentang masa muda.

Kandungan Gizi dan Kesehatan

Nah, ini bagian yang sering luput. Kopi tradisional biasanya cuma kopi dan air, kadang ditambah gula. Sementara kopi kekinian cenderung mengandung lebih banyak gula, susu, dan kalori. Rasanya enak sih, tapi kalau kebanyakan, bisa bikin gula darah naik atau timbangan geser ke kanan.

Kalau kamu ngopi tiap hari dan mikirin kesehatan, kopi tradisional bisa jadi pilihan yang lebih aman. Tapi sesekali manjain diri pakai kopi susu kekinian juga nggak dosa kok, asal tahu batasnya.

Kesimpulan: Worth It atau Nggak?

Jawabannya tergantung kamu.

Kalau kamu cari sensasi rasa baru, suka nongkrong di tempat hits, dan punya budget lebih, kopi kekinian jelas worth it. Tapi kalau kamu lebih menghargai rasa kopi yang asli, harga bersahabat, dan suasana yang hangat dan penuh cerita, kopi tradisional nggak kalah keren.

Toh, kopi itu soal selera. Nggak ada yang salah atau benar. Yang penting, ngopinya bikin kamu senang dan nggak bikin kantong jebol.


Jadi, kamu tim kopi susu kekinian atau kopi tradisional? Atau malah dua-duanya tergantung mood? Yang jelas, kopi akan selalu punya tempat spesial di hati kita—entah itu diseruput sambil kerja, santai sore, atau ngobrol bareng teman lama.

Ngopi yuk?

By admin