cahaya-terakhir-dari-hong-kong-perjuangan-seniman-muda-melestarikan-seni-neon

vallone98.com – Hong Kong pernah bersinar terang dengan ribuan papan reklame neon yang menghiasi jalan-jalan sempit di kota. Pada era 1970-an hingga awal 2000-an, cahaya neon menjadi simbol identitas visual kota ini. Namun, kini banyak lampu-lampu neon itu padam akibat regulasi pemerintah dan pergantian teknologi ke LED. Di tengah kondisi ini, seorang seniman bernama Karen Chan memilih untuk tidak tinggal diam. Ia berjuang mempertahankan seni neon yang kini semakin langka di Hong Kong.

Mewarisi Keahlian dari Generasi Sebelumnya

Karen Chan belajar membuat neon dari pamannya, seorang pengrajin neon kawakan yang sudah berkarya sejak tahun 1980-an. Sejak muda, ia tertarik pada proses rumit pembuatan neon yang memerlukan keterampilan teknis dan ketelitian tinggi. Karen memutuskan untuk melanjutkan tradisi keluarganya saat melihat banyak toko neon tutup dan para pengrajin tua pensiun tanpa penerus. Ia percaya bahwa seni neon bukan sekadar dekorasi, melainkan bagian dari warisan budaya visual Hong Kong.

Studio Mini yang Menjaga Nyala Warna-Warni

Di sebuah studio kecil di kawasan Sham Shui Po, Karen membuat karya-karya neon situs medusa88 dengan tangannya sendiri. Ia memanaskan tabung kaca hingga mencapai suhu 1000 derajat Celsius, lalu membentuknya sesuai desain yang diinginkan. Setelah itu, ia mengisi tabung dengan gas neon atau argon untuk menciptakan cahaya berwarna. Setiap karya yang ia hasilkan membawa unsur nostalgia dan semangat zaman keemasan neon Hong Kong. Ia tidak hanya menerima pesanan dari kolektor seni, tetapi juga membuat instalasi publik yang menggugah kesadaran warga akan pentingnya melestarikan seni ini.

Mengubah Neon Menjadi Simbol Perlawanan Budaya

Karen tidak hanya menciptakan karya seni, tetapi juga menggelar pameran dan workshop edukatif di berbagai galeri lokal. Ia ingin generasi muda mengenal sejarah neon dan perannya dalam membentuk identitas visual kota. Dalam setiap karyanya, ia menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga warisan budaya lokal di tengah gempuran modernisasi. Ia juga aktif menyuarakan dukungan bagi kebijakan yang melindungi pengrajin tradisional dan estetika kota yang mulai tergeser.

Harapan Melalui Cahaya

Meski jumlah papan neon terus berkurang, Karen tetap optimistis. Ia melihat minat masyarakat terhadap seni neon mulai tumbuh kembali, terutama di kalangan seniman muda dan komunitas kreatif. Ia berharap pemerintah Hong Kong memberi ruang lebih besar bagi pelestarian warisan budaya ini. Melalui cahaya neon, Karen Chan menyalakan harapan bahwa tradisi lokal masih dapat bertahan di tengah perubahan zaman yang cepat.

By admin